Berkah Ramadhan: Bubur Sumsum Buatan Idah Laris Manis 

Kuliner —Kamis, 22 Apr 2021 05:12
    Bagikan  
Berkah Ramadhan: Bubur Sumsum Buatan Idah Laris Manis 
Bubur Sumsum, Berkah Ramadhan: Bubur Sumsum Buatan Idah Laris Manis  (foto: Fitri)

POSTPANGANDARAN, PANGANDARAN

Menu hidangan untuk berbuka puasa tak selalu harus gorengan, kolak kolang kaling atau lainnya. Anda juga bisa mencoba beragam menu lainnya, bubur sumsum misalnya.

Bubur sumsum buatan Idah warga Dusun Babakan Rt 01/03 Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang selalu diserbu pembeli setiap sore menjelang buka puasa.

"Semenjak puasa hari pertama, saya sudah jualan takjil bubur sumsum untuk buka puasa, dan selalu habis terjual setiap harinya," ujarnya, Rabu (21/04/2021).

Kata dia, bubur sumsum merupakan salah satu menu takjil yang cocok untuk buka puasa dengan rasa manis gula aren dan enak serta gampang ditelen.

"Bubur sumsum biasa dimakan dengan kuah air gula aren merupakan ciri khas dari bubur tersebut," katanya.

Idah menjelaskan, cara membuat atau pengolahan bubur sumsum terbilang tidak mudah mulai dari menyiapkan bahan-bahan hingga dihidangkan dalam wadah.

"Bahan baku bubur sumsum diantaranya, air putih secukupnya, santan kelapa 2500 mili, gula aren 1 gandu, tepung beras 500 gram, garam 1 sendok teh dan vanili 2 sachet atau1 lembar daun pandan.

BACA JUGA :Ketentuan Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan: Kategori Peserta dan Besaran Biaya yang Diterima

"Pertama santan kelapa dan tepung beras diaduk sampai menggumpal selama 10 hingga 15 menit, kemudian masukan garam dan vanili secukupnya, setelah bahan lalu dinginkan dalam wadah yang sudah disediakan," sebutnya.

Idah mengaku, selain mangkal disatu tempat, bubur sumsum buatanya dijual dengan cara keliling kampung yang dibantu oleh 8 orang temannya.

"Dalam sehari, sekitar 700 kap bubur sumsum habis terjual, ya jualan dibulan ramadhan ini jadi berkah," ucap Idah.

Selain jualan bubur sumsum, Idah juga menjual dagangan lainnya seperti kolek pisang dan singkong, namun bubur sumsum lebih mendominasi. Selain itu, harga untuk satu kap itu hanya Rp 2500 rupiah.

"Kalau yang keliling kampung itu harganya Rp 3000 rupiah, dan keuntungan perhari dari penjualan bubur sumsum rata-rata Rp 250 ribu, bagi saya keuntungan tersebut sangat membantu untuk bekal di bulan puasa dan lebaran Idul Fitri nanti," tutupnya. (Fitri)

BACA JUGA :Beginilah Kenangan Dyah Retu Badraeni Saat Menjalani Puasa Dimasa Kecil

Editor: Riyan
								
    Bagikan  

Berita Terkait